selamat datang

selamat datang di blogku teman, silahkan baca-baca

Senin, 26 Desember 2011

Global Warming, merubah seluruh aspek kehidupan


planet bumi terus mengalami peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Selain makin panasnya cuaca di sekitar kita, kita juga menyadari makin banyaknya bencana alam dan fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak terkendali belakangan ini. Mulai dari banjir, angin puting beliung, semburan gas, hingga curah hujan yang tidak menentu dari tahun ke tahun. Keadaan ini menunjukkkan adanya kerusakan bumi kita, dan bumi ini telah menuju kehancuran. Secara singkat pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi. Global warming ini terjadi karena ulah manusia sendiri dan berakibat pada manusia juga sendiri. Gas-gas rumah kaca yang dihasilkan manusialah yang mengakibatkan adanya global Warming. Manusialah kontributor terbesar dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh peternakan, pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, peternakan, serta pembangkit tenaga listrik. Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer.
Pemanasan global (Global Warming) memberi dampak pada berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk pada bidang kesehatan.
1.    Perubahan cuaca dan lautan dapat berupa peningkatan temperatur secara global (panas) yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian, terutama pada orang tua, anak-anak dan penyakit kronis. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.
2.    Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Kita ambil contoh meningkatnya kejadian Demam Berdarah. Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit ini memiliki pola hidup dan berkembang biak pada daerah panas. Hal itulah yang menyebabkan penyakit ini banyak berkembang di daerah perkotaan yang panas dibandingkan dengan daerah pegunungan yang dingin. Namun dengan terjadinya Global Warming, dimana terjadi pemanasan secara global, maka daerah pegunungan pun mulai meningkat suhunya sehingga memberikan ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak.
3.    Degradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.
Demikian besar pengaruh pemanasan global terhadap semua aspek kehidupan di Bumi. Dimulai dari perubahan lingkungan yang semakin memprihatinkan sampai kesehatan manusia dan makhluk hidup lain yang semakin terancam. Sudah seharusnya kita sebagai warga Bumi ini untuk ikut berpartisipasi menjaga dan menyelamatkan bumi ini dari segala bentuk perubahan yang semakin memburuk. Perubahan baik dimulai dari diri sendiri dan berusaha untuk mengajak orang-orang disekitar kita. Menjaga bumi ini tak lain demi kepentingan kita sendiri pula. Bumi hancur manusiapun musnah.

4 komentar:

  1. woooaaah, bumi memang makin HOT! tapi orang-orangnya cuma segelintir aja yang sadar dan mau bertindak! aksi nyata WALHI yang menggugah rakyat Indonesia sepertinya wajib ditunggu!

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang harus dimulai dr dri sndri. dan mulai dari sekarang

      Hapus
  2. Bukan hanya WALHI yang harus menggugah nya, kita semua yang sudah punya kesadaran, harus menggugah orang lain juga.. Karena global warming itu masalah kehidupan bersama

    BalasHapus